Email

disdikbud.kota@bandarlampungkota.go.id

Telepon

0721 253752


SMP N 5 BANDAR LAMPUNG

Akreditasi

" A "

NPSN

10807190

Jumlah Guru

77

Jumlah Siswa

987

Kata Pengantar

pembuatan biobriket dengan bahan baku limbah pertanian berupaampas tebu, bonggol jagung dan sekam padi dengan perekat kulit pisang dan tambahan garamsebagai pemantik. Proses pembuatan biobriket dilakukan dengan cara mengkarbonisasi bahanbaku dengan alat pirolisis sederhana kemudian dihaluskan menggunakan alu dan lumpang, danmencampur semua bahan baku dengan garam dan perekat dari kulit pisang sesuai dengankomposisi yang telah ditentukan, lalu dilakukan pengadukan sampai rata atau homogeny,setelah tercampur rata maka dilakukan pencetakan pada cetakan pipa yang sudah di siapkan.Adukan yang ada dicetakan selanjutnya dilepas dari cetakan dengan cara di dorongmenggunakan besi pendorong yang ukurannya sesuai dengan diameter pipa. Didapat produkbiobriket yang masih basah dan dilakukan pengeringan disinar matahari sampai didapat produkbiobriket yang sudah kering. Selanjutnya biobriket yang sudah kering dilakukan pengujianyaitu uji kadar air, kadar abu, kadar zat terbang/volatile matter. Pengujian juga dilakukanterhadap biobriket yang dibuat menggunakan perekat aci seperti yang biasa dipakai sebagaipembanding. Hasil pengujian didapatkan kadar air biobriket dengan bahan baku sekam padisebesar 14,88%, bonggol jagung sebesar 15,94% dan ampas tebu sebesar 19,76%. Kadar abusekam padi sebesar 7%, bonggol jagung sebesar 7,92%, ampas tebu sebesar 3,33%. Kadar zatterbang menggunakan bahan baku sekam sebesar 7%, bonggol jagung sebesar 6,86%, ampastebu sebesar 4,95%. Ampas tebu, bongol jagung, sekam padi dapat digunakan sebagai bahanbaku pembuatan biobriket. Kulit pisang dapat digunakan sebagai perekat biobriket karenamengandung zat gelatin dan menghasilkan biobriket yang cukup baik

Read More

Galery Produk & Inovasi

Foto Inovasi

Berikut gambaran produk dan Inovasi yang di kembangkan olah Sekolah

Read More

Vidio Inovasi & Produk

Berikut Vidio produk dan Inovasi yang di kembangkan olah Sekolah

Read More

Inovasi Guru

Berikut Produk dan Inovasi yang di kembangkan olah guru

Learn More

Naskah Inovasi

pembuatan biobriket dengan bahan baku limbah pertanian berupaampas tebu, bonggol jagung dan sekam padi dengan perekat kulit pisang dan tambahan garamsebagai pemantik. Proses pembuatan biobriket dilakukan dengan cara mengkarbonisasi bahanbaku dengan alat pirolisis sederhana kemudian dihaluskan menggunakan alu dan lumpang, danmencampur semua bahan baku dengan garam dan perekat dari kulit pisang sesuai dengankomposisi yang telah ditentukan, lalu dilakukan pengadukan sampai rata atau homogeny,setelah tercampur rata maka dilakukan pencetakan pada cetakan pipa yang sudah di siapkan.Adukan yang ada dicetakan selanjutnya dilepas dari cetakan dengan cara di dorongmenggunakan besi pendorong yang ukurannya sesuai dengan diameter pipa. Didapat produkbiobriket yang masih basah dan dilakukan pengeringan disinar matahari sampai didapat produkbiobriket yang sudah kering. Selanjutnya biobriket yang sudah kering dilakukan pengujianyaitu uji kadar air, kadar abu, kadar zat terbang/volatile matter. Pengujian juga dilakukanterhadap biobriket yang dibuat menggunakan perekat aci seperti yang biasa dipakai sebagaipembanding. Hasil pengujian didapatkan kadar air biobriket dengan bahan baku sekam padisebesar 14,88%, bonggol jagung sebesar 15,94% dan ampas tebu sebesar 19,76%. Kadar abusekam padi sebesar 7%, bonggol jagung sebesar 7,92%, ampas tebu sebesar 3,33%. Kadar zatterbang menggunakan bahan baku sekam sebesar 7%, bonggol jagung sebesar 6,86%, ampastebu sebesar 4,95%. Ampas tebu, bongol jagung, sekam padi dapat digunakan sebagai bahanbaku pembuatan biobriket. Kulit pisang dapat digunakan sebagai perekat biobriket karenamengandung zat gelatin dan menghasilkan biobriket yang cukup baik
Memanfaatkan limbah pertanian Ampas tebu, sekam padi, dan bonggol jagung sebagai bahan baku untuk pembuatan biobriket. Limbah pertaniantersebut berpotensi diolah menjadi biobriket karena mengandung selulosa yang tinggi danketersediaannya di lampung sangat melimpah.
-Dapat memberikan sumbang saran pengetahuan bagi siswa-siwi SMP, SMA atau Mahasiswa-Dapat memberikan nilai tambah bagi limbah pertanian yang selama ini limbah, maka dengan digunakan sebagai bahan pembuatan briket akan menberikan nilai lebih karena lebih bermanfaat-Dapat memberikan informasi tentang inovasi pembuatan biobriket.
-Dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat nantinya sehinga dapat mengurangi pengangguran, karena dengan adanya inovasi ini maka akan tercipta industry-industri pembuatan biobriket dengan limbah pertanian dengan memanfaatkan perekat dari kulit pisang.-Dapat memberikan PAD pada Pemerintah Daerah dengan adanya industry-industri pembuatan biobriket yang baru.
Read More

Artikel Guru

Subscribe Our Newsletter