PANDU

FRESH yang merupakan akronim dari Friday Recitation, Speech, and Hadroh merupakan program sekolah dengan tujuan mewujudkan lingkungan sekolah yang religius, beriman dan bertakwa sebagai implementasi sila pertama dalam Pancasila. Sebagai sekolah dengan mayoritas muridnya beragama islam, sekolah membuat rumusan program yang bisa mengakomodasi murid menjadi pribadi yang berekhlak mulia dan bermoral Pancasila dengan implementasi nilai-nilai agama. Program ini adalah program yang berpihak pada murid yang dirancang untuk melatih kemandirian murid dalam rangka mensyiarkan islam dilingkungan sekolah. Tekhnis pelaksanaan program baik ini adalah dilakukan secara bergiliran dari setiap kelas, kemudian murid yang sudah dipilih dari tiap kelas diminta untuk melakukan tausiah/ ceramah singkat dengan tema yang sudah mereka tetapkan secara musyawarah di kelasnya masing-masing. Kemampuan untuk melaktih kecakapan berbicara didepan umum atau publik speaking menjadi hal yang diunggulkan dalam program baik ini, murid dilatih untuk berani berbicara di muka umum dengan berani dan percaya diri, terlebih lagi mereka akan meraup pahala yang besar karena yang mereka sampaikan berbicara tentang ketakwaan kepada Allah subhanahu wataala. Program ini menjadi lebih menarik karena syiar islam ini dikemas dengan menampilkan keahlian siswa lain yaitu hadroh. Program kegiatan ini dilakukan setiap jumat minggu kedua dan minggu ke empat disetiap bulan yang dipusatkan di mushola Babussalam yang ada di SMPN 11 Bandar Lampung. Kegiatan mulia ini diawali dengan kegiatan sholat duha berjamaah yang dilakukan oleh seluruh guru dan murid dengan di imami guru agama. Adapun manfaat dari diadakannya giat baik ini adalah memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan bakat yang dimiliki sekaligus mengamalkan ajaran syariat dan juga meningkatkan pengayaan pengetahuan. Melalui program ini juga akan ditemukan bibit-bibit yang nantinya akan dilatih secara khusus oleh guru agama yang akan dikirimkan pada perlombaan antar sekolah maupun tingkat yang lebih tinggi. Dengan didampingi guru Pendidikan Agama Islam, kegiatan ini tetap mendapat pendampingan agar tausiah yang disampaikan murid tetap memiliki alur yang benar sesuai ajaran agama yang lurus dan tidak berpotensi memecah belah nilai-nilai islam yang tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah dan keutuhan NKRI.