SMP N 32 BANDAR LAMPUNG

Akreditasi

" C "

NPSN

69947557

Jumlah Guru

61

Jumlah Siswa

891

Kata Pengantar

Lahan sempit di daerah perkotaan sering menjadi kendala dalam mengembangkan kegiatan pertanian atau budidaya tanaman secara konvensional. Namun, dengan menggunakan metode hidroponik sistem Deep Flow Technique (DFT), lahan sempit dapat dioptimalkan untuk menghasilkan tanaman yang sehat dan berkualitas. Dalam konteks penguatan profil pelajar Pancasila, hidroponik sistem DFT dapat menjadi sarana yang inovatif dan efektif untuk memperkuat pemahaman nilai-nilai Pancasila dan mendorong kegiatan pertanian yang berkelanjutan. Karena dengan mengoptimalkan lahan sempit melalui hidroponik dan memanfaatkannya sebagai alat pendidikan, kita dapat memberikan pengalaman praktis kepada siswa tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta mengajarkan keterampilan pertanian modern. Inovasi yang dilakukan di SMPN 32 Bandarlampung ini adalah Menanam Hidroponik Vesspa (Vertikultur Sehat Spantiwa) yaitu salah satu cara menanam sayuran hidroponik dengan mengalirkan nutrisi pada sebuah talang landai. Keuntungan sistem ini adalah nutrisi yang dialirkan ke tanaman akan mengalir terus menerus dan terkontrol. Dengan nutrisi yang mengalir tipis akan memudahkan nutrisi terkontak dengan oksigen, sehingga tanaman akan mendapat nutrisi dan oksigen yang segar sehingga tanaman akan bisa tumbuh dengan baik dan subur. Menilik dari keadaan lingkungan lahan yang terbatas pada SMPN 32 Bandarlampung, maka program Hidroponik ini sangat cocok diimplementasikan. Kegiatan ini juga dapat bermanfaat bagi siswa yang ingin menerapkan metode bercocok tanam melalui hidroponik dirumah mereka masing-masing. Dalam tahap perencanaan menanam dengan sistem hidroponik ini selain dilakukan dengan studi literatur bahan-bahan terkait hidroponik juga yang tidak kalah urgen adalah Siswa mendapatkan materi hidroponik dan pendampingan secara langsung dari ahli dibidang tanaman hidroponik. Pendampingan ini dilakukan di awal kegiatan dan selanjutnya siswa dibimbing oleh guru-guru yang terlibat dalam tim hidroponik. Adapun tahapan-tahapan dalam menanam dengan sistem hidroponik Deep Flow Technique (DFT) adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan Lahan: • Memilih area yang cukup terkena sinar matahari. • Membersihkan dan mempersiapkan area untuk menempatkan sistem hidroponik. • Memastikan area tersebut memiliki akses ke sumber air yang cukup. 2. Memilih Sistem Hidroponik yang Tepat: • Ada beberapa jenis sistem hidroponik yang , seperti sistem sumbu, rakit apung, atau NFT (nutrient film technique), DFT (Deep Flow Technique). Namun dalam inovasi ini dipilih DFT (Deep Flow Technique), sistem ini dipilih karena memiliki banyak kelebihan dan sangat cocok untuk lahan sempit seperti di SMPN 32 Bandarlampung. • 3. Memilih Tanaman yang Cocok: • Dalam memilih tanaman yang cocok untuk ditanam dalam hidroponik disesuaikan dengan ukuran lahan yang tersedia, sehingga dipilihlah sayuran daun hijau seperti selada, pakcoy, sawi dan kangkung. 4. Persiapan Nutrisi: • Nutrisi hidroponik yang digunakan adalah A, B Mix yang berikan sesuai dengan kebutuhan tanaman yang akan ditanam. 5. Perawatan dan Pemeliharaan: • Pastikan pH dan kestabilan nutrisi dalam larutan tetap terjaga. • Selalu memantau perkembangan tanaman dan segera mengatasi masalah yang ada seperti hama atau penyakit yang muncul. • Melakukan pemangkasan dan penyiangan secara rutin. Kegiatan ujicoba dilakukan di bulan Juli sampai September 2022. Sementara jadwal kegiatan penerapan sistem Hidroponik ini dilakukan di bulan Oktober sampai dengan Desember 2022, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut. Perencanaan 1. Pembekalan Materi Profil Pelajar Pancasila 2. Pembagian kelompok dan diskusi Profil Pelajar Pancasila Pelaksanaan 3. Pembekalan materi hidroponik. 4. Instalasi alat 5. Penyiapan nutrisi 6. Penanaman 7. Pemeliharaan 8. Pengamatan 9. Tes Sumatif 10. Pembuatan stiker Hasil 11. Panen 12. Pemasaran 13. Pelaporan dan Diskusi Pembelajaran melalui sistem hidroponik yang dilakukan di SMPN 32 Bandarlampung sebagai inovasi pembelajaran dalam penguatan profil pelajar Pancasila karena : 1. Dalam sistem hidroponik, terdapat beberapa nilai-nilai Pancasila yang dapat diterapkan. Misalnya, gotong royong dapat diterapkan dalam kerja sama antar pelajar dalam merawat tanaman hidroponik. Selain itu, nilai keadilan dapat tercermin dalam pendekatan yang sama terhadap semua tanaman, tanpa membedakan jenis atau jenis kelamin tanaman tersebut. 2. Pembentukan Karakter: Sistem hidroponik sebagai inovasi pembelajaran dapat membantu memperkuat profil pelajar Pancasila dengan membentuk karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Melalui proses merawat dan mengamati tanaman hidroponik, pelajar dapat mengembangkan sikap tanggung jawab, disiplin, ketelitian, dan kepedulian terhadap lingkungan, yang merupakan nilai-nilai yang ditekankan dalam Pancasila. 3. Pembelajaran Interdisipliner: Sistem hidroponik melibatkan berbagai aspek pengetahuan, seperti ilmu biologi, kimia, dan teknologi. Dengan mengin

Read More

Galery Produk & Inovasi

Foto Inovasi

Berikut gambaran produk dan Inovasi yang di kembangkan olah Sekolah

Read More

Vidio Inovasi & Produk

Berikut Vidio produk dan Inovasi yang di kembangkan olah Sekolah

Read More

Inovasi Guru

Berikut Produk dan Inovasi yang di kembangkan olah guru

Learn More

Naskah Inovasi

Lahan sempit di daerah perkotaan sering menjadi kendala dalam mengembangkan kegiatan pertanian atau budidaya tanaman secara konvensional. Namun, dengan menggunakan metode hidroponik sistem Deep Flow Technique (DFT), lahan sempit dapat dioptimalkan untuk menghasilkan tanaman yang sehat dan berkualitas. Dalam konteks penguatan profil pelajar Pancasila, hidroponik sistem DFT dapat menjadi sarana yang inovatif dan efektif untuk memperkuat pemahaman nilai-nilai Pancasila dan mendorong kegiatan pertanian yang berkelanjutan. Karena dengan mengoptimalkan lahan sempit melalui hidroponik dan memanfaatkannya sebagai alat pendidikan, kita dapat memberikan pengalaman praktis kepada siswa tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta mengajarkan keterampilan pertanian modern. Inovasi yang dilakukan di SMPN 32 Bandarlampung ini adalah Menanam Hidroponik Vesspa (Vertikultur Sehat Spantiwa) yaitu salah satu cara menanam sayuran hidroponik dengan mengalirkan nutrisi pada sebuah talang landai. Keuntungan sistem ini adalah nutrisi yang dialirkan ke tanaman akan mengalir terus menerus dan terkontrol. Dengan nutrisi yang mengalir tipis akan memudahkan nutrisi terkontak dengan oksigen, sehingga tanaman akan mendapat nutrisi dan oksigen yang segar sehingga tanaman akan bisa tumbuh dengan baik dan subur. Menilik dari keadaan lingkungan lahan yang terbatas pada SMPN 32 Bandarlampung, maka program Hidroponik ini sangat cocok diimplementasikan. Kegiatan ini juga dapat bermanfaat bagi siswa yang ingin menerapkan metode bercocok tanam melalui hidroponik dirumah mereka masing-masing. Dalam tahap perencanaan menanam dengan sistem hidroponik ini selain dilakukan dengan studi literatur bahan-bahan terkait hidroponik juga yang tidak kalah urgen adalah Siswa mendapatkan materi hidroponik dan pendampingan secara langsung dari ahli dibidang tanaman hidroponik. Pendampingan ini dilakukan di awal kegiatan dan selanjutnya siswa dibimbing oleh guru-guru yang terlibat dalam tim hidroponik. Adapun tahapan-tahapan dalam menanam dengan sistem hidroponik Deep Flow Technique (DFT) adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan Lahan: • Memilih area yang cukup terkena sinar matahari. • Membersihkan dan mempersiapkan area untuk menempatkan sistem hidroponik. • Memastikan area tersebut memiliki akses ke sumber air yang cukup. 2. Memilih Sistem Hidroponik yang Tepat: • Ada beberapa jenis sistem hidroponik yang , seperti sistem sumbu, rakit apung, atau NFT (nutrient film technique), DFT (Deep Flow Technique). Namun dalam inovasi ini dipilih DFT (Deep Flow Technique), sistem ini dipilih karena memiliki banyak kelebihan dan sangat cocok untuk lahan sempit seperti di SMPN 32 Bandarlampung. • 3. Memilih Tanaman yang Cocok: • Dalam memilih tanaman yang cocok untuk ditanam dalam hidroponik disesuaikan dengan ukuran lahan yang tersedia, sehingga dipilihlah sayuran daun hijau seperti selada, pakcoy, sawi dan kangkung. 4. Persiapan Nutrisi: • Nutrisi hidroponik yang digunakan adalah A, B Mix yang berikan sesuai dengan kebutuhan tanaman yang akan ditanam. 5. Perawatan dan Pemeliharaan: • Pastikan pH dan kestabilan nutrisi dalam larutan tetap terjaga. • Selalu memantau perkembangan tanaman dan segera mengatasi masalah yang ada seperti hama atau penyakit yang muncul. • Melakukan pemangkasan dan penyiangan secara rutin. Kegiatan ujicoba dilakukan di bulan Juli sampai September 2022. Sementara jadwal kegiatan penerapan sistem Hidroponik ini dilakukan di bulan Oktober sampai dengan Desember 2022, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut. Perencanaan 1. Pembekalan Materi Profil Pelajar Pancasila 2. Pembagian kelompok dan diskusi Profil Pelajar Pancasila Pelaksanaan 3. Pembekalan materi hidroponik. 4. Instalasi alat 5. Penyiapan nutrisi 6. Penanaman 7. Pemeliharaan 8. Pengamatan 9. Tes Sumatif 10. Pembuatan stiker Hasil 11. Panen 12. Pemasaran 13. Pelaporan dan Diskusi Pembelajaran melalui sistem hidroponik yang dilakukan di SMPN 32 Bandarlampung sebagai inovasi pembelajaran dalam penguatan profil pelajar Pancasila karena : 1. Dalam sistem hidroponik, terdapat beberapa nilai-nilai Pancasila yang dapat diterapkan. Misalnya, gotong royong dapat diterapkan dalam kerja sama antar pelajar dalam merawat tanaman hidroponik. Selain itu, nilai keadilan dapat tercermin dalam pendekatan yang sama terhadap semua tanaman, tanpa membedakan jenis atau jenis kelamin tanaman tersebut. 2. Pembentukan Karakter: Sistem hidroponik sebagai inovasi pembelajaran dapat membantu memperkuat profil pelajar Pancasila dengan membentuk karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Melalui proses merawat dan mengamati tanaman hidroponik, pelajar dapat mengembangkan sikap tanggung jawab, disiplin, ketelitian, dan kepedulian terhadap lingkungan, yang merupakan nilai-nilai yang ditekankan dalam Pancasila. 3. Pembelajaran Interdisipliner: Sistem hidroponik melibatkan berbagai aspek pengetahuan, seperti ilmu biologi, kimia, dan teknologi. Dengan mengin
Dengan optimalisasi lahan sempit melalui hidroponik memiliki tujuan :1. Menambah sarana edukasi (alat peraga) sekolah khususnya mata pelajaran IlmuPengetahuan Alam 2. Ikut mewujudkan gerakan Go Green School.3. Untuk mengenalkan kepada para siswa untuk mengetahui cara budidayatanaman secara hidroponik. 4. Melatih ketrampilan siswa berwirausaha5. Sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, demokrasi, persatuan, dan keadilan.
Manfaat yang diperoleh setidaknya ada 2 bagian:a.Manfaat langsung1. Memperkenalkan konsep hidroponik sebagai alternatif pertanian modern yang ramah 2. Memberi pengalaman langsung kepada siswa yang ingin menerapkan metode bercocok tanam melalui hidroponik di rumah mereka masing-masing.3. Memberikan solusi untuk pemanfaatan lahan sempit di daerah perkotaan.4. Meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila pada siswa.b. Manfaat tidak langsung 1. Melatih siswa untuk peduli dengan lingkungannya khususnya pemanfaatan lahan sempit.2. Menumbuhkan dan memberi ruang dalam peningkatan life skill siswa dalam berwirausaha..
Proyek hidroponik telah melakukan 2x kegiatan panen sayur Hidroponik. Hasil panen ini selain dimasak dan dinikmati oleh warga sekolah juga dipasarkan disekolah. Adapun hasil penjualan sayur hidroponik adalah sebagai berikut:No. Tanggal Panen Sayur yang di Panen Jumlah/ Hasil1. 7 Desember 2022 Selada Rp. 320.000,-2. 19 Desember 2022 Sawi Pagoda Rp. 358.000,-Dari hasil panen yang telah dilaksanakan uang hasil panen dibelikan kembali alat dan bahan yang akan di gunakan untuk kegiatan proyek, diantaranya sebagai berikut:No. Alat dan Bahan yang di Beli Jumlah Harga1. Selang 10 meter Rp. 100.000,-2. Lem Pipa 1 pc Rp. 10.000,-3. Gergaji Besi 4 pc Rp. 68.0004. Plastik 5 bungkus Rp. 105.000
Read More

Artikel Guru

Subscribe Our Newsletter