SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG

Akreditasi

" A "

NPSN

10807203

Jumlah Guru

87

Jumlah Siswa

1003

Kata Pengantar

Permasalahan sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pecemaran lingkungan. Sifat dari sampah plastik adalah memiliki bahan yang tidak mudah terurai, bersifat karsinogenik dan proses pengolahannya menimbulkan toksit, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami. Jika diolah dengan baik, sampah plastik daur ulang dapat menghasilkan keuntungan. Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik. Sampah plastik bukan hanya dihasilkan oleh rumah tangga saja, namun siswa di sekolah juga turut menyumbang sampah plastik, seperti bungkus makanan dan minuman. Salah satu upaya untuk mengurangi bahaya dari sampah plastik dapat dilakukan melalui cara yang menyenangkan bagi siswa, yaitu dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi sebuah kerajinan tangan. Prinsip pengelolaan sampah salah satunya melalui tahap recycle atau daur ulang. Daur ulang plastik merupakan upaya untuk mengelola dan menggunakan plastik bekas agar dapat digunakan kembali atau diolah menjadi barang yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan memiliki nilai jual. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi dan mengatasi adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan Pengenalan pengelolaan sampah dalam proses pembelajaran di sekolah dapat menumbuhkan pola pikir peduli sampah dengan dilakukan sejak dini melalui penguatan 6 elemen kunci Profil Pelajar Pancasila. Dalam menumbuhkan pola pikir peduli sampah di SMPN 14 Bandar Lampung dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler yaitu kegiatan proses belajar mengajar sesuai dengan struktur program kurikulum melalui mata pelajaran IPA dan Prakarya. Dan melalui kegiatan ekstrakurikuler yaitu kegiatan atau aktivitas tambahan yang dilakukan di luar jam pelajaran, untuk mendapatkan tambahan pengetahuan maupun keterampilan terutama mengenai pengelolaan sampah plastik. Pengelolaan limbah plastik dalam proses pembelajaran di SMPN 14 Bandar Lampung lebih ditekankan ke aspek recycle, dimana sampah plastik berupa gelas plastik selanjutnya dibuat produk baru. Gelas plastik bekas yang banyak dibuang begitu saja setelah digunakan atau sekali pakai, limbah ini dapat didaur ulang menjadi lampion berwarna yang dapat menambah keindahan.Salah satu aplikasi recycle ini adalah dengan mengubah sampah plastik non ekonomis menjadi lampu lampion. Pembuatan lampion ini memanfaatkan limbah gelas plastik yang tidak terpakai dengan memberikan nilai keindahan dan juga dapat bernilai jual. Tujuan pembuatan lampion ini tidak lepas dari kurangnya hiasan yang ada di SMPN 14 Bandar Lampung. Sehingga membuat inovasi untuk membuat sebuah lampion yang diberikan warna agar terlihat indah dipandang oleh mata. Pembuatan karya seni lampion ini memiliki beberapa tahapan. Yaitu tahap koordinasi, tahap persiapan, tahap pengumpulan, tahap pembersihan, tahap merangkai, dan tahap penyelesaian. Pembuatan lampion dari bahan limbah plastik merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir jumlah penumpukan sampah plastik. Adanya pengolahan limbah plastik menjadi lampion dengan bermacam warna ini dapat menambah nilai estetika pada sekolah mitra karena keunikan bentuk dan warnanya sehingga ketika di gantung sebagai hiasan di koridor sekolah maupun ruangan kelas akan menarik perhatian bagi orang yang melihatnya. Kegiatan pembuatan lampion ini mendapat apresiasi dari pihak sekolah karena keunikannya menggunakan bahan plastik bekas yang biasanya dibuang setelah digunakan atau dalam hal ini menggunakan bahan sekali pakai yang dapat menyebabkan penumpukan sampah plastik. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah gelas plastik menjadi salah satu upaya dalam pengurangan limbah plastik yang tidak dapat diurai menjadi barang yang berguna dan bernilai estetika. Daur ulang sampah plastik menjadi lampion ini diharapkan akan menjadi salah satu motivasi bagi masyarakat sekolah dalam memanfaatkan sampah plastik yang tidak dapat diurai menjadi barang berguna seperti lampion ini menjadi media pembelajaran seperti dalam pengenalan bentuk, pengenalan warna, serta pengenalanan tekstur benda

Read More

Galery Produk & Inovasi

Foto Inovasi

Berikut gambaran produk dan Inovasi yang di kembangkan olah Sekolah

Read More

Vidio Inovasi & Produk

Berikut Vidio produk dan Inovasi yang di kembangkan olah Sekolah

Read More

Inovasi Guru

Berikut Produk dan Inovasi yang di kembangkan olah guru

Learn More

Naskah Inovasi

Permasalahan sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pecemaran lingkungan. Sifat dari sampah plastik adalah memiliki bahan yang tidak mudah terurai, bersifat karsinogenik dan proses pengolahannya menimbulkan toksit, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami. Jika diolah dengan baik, sampah plastik daur ulang dapat menghasilkan keuntungan. Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik. Sampah plastik bukan hanya dihasilkan oleh rumah tangga saja, namun siswa di sekolah juga turut menyumbang sampah plastik, seperti bungkus makanan dan minuman. Salah satu upaya untuk mengurangi bahaya dari sampah plastik dapat dilakukan melalui cara yang menyenangkan bagi siswa, yaitu dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi sebuah kerajinan tangan. Prinsip pengelolaan sampah salah satunya melalui tahap recycle atau daur ulang. Daur ulang plastik merupakan upaya untuk mengelola dan menggunakan plastik bekas agar dapat digunakan kembali atau diolah menjadi barang yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan memiliki nilai jual. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi dan mengatasi adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan Pengenalan pengelolaan sampah dalam proses pembelajaran di sekolah dapat menumbuhkan pola pikir peduli sampah dengan dilakukan sejak dini melalui penguatan 6 elemen kunci Profil Pelajar Pancasila. Dalam menumbuhkan pola pikir peduli sampah di SMPN 14 Bandar Lampung dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler yaitu kegiatan proses belajar mengajar sesuai dengan struktur program kurikulum melalui mata pelajaran IPA dan Prakarya. Dan melalui kegiatan ekstrakurikuler yaitu kegiatan atau aktivitas tambahan yang dilakukan di luar jam pelajaran, untuk mendapatkan tambahan pengetahuan maupun keterampilan terutama mengenai pengelolaan sampah plastik. Pengelolaan limbah plastik dalam proses pembelajaran di SMPN 14 Bandar Lampung lebih ditekankan ke aspek recycle, dimana sampah plastik berupa gelas plastik selanjutnya dibuat produk baru. Gelas plastik bekas yang banyak dibuang begitu saja setelah digunakan atau sekali pakai, limbah ini dapat didaur ulang menjadi lampion berwarna yang dapat menambah keindahan.Salah satu aplikasi recycle ini adalah dengan mengubah sampah plastik non ekonomis menjadi lampu lampion. Pembuatan lampion ini memanfaatkan limbah gelas plastik yang tidak terpakai dengan memberikan nilai keindahan dan juga dapat bernilai jual. Tujuan pembuatan lampion ini tidak lepas dari kurangnya hiasan yang ada di SMPN 14 Bandar Lampung. Sehingga membuat inovasi untuk membuat sebuah lampion yang diberikan warna agar terlihat indah dipandang oleh mata. Pembuatan karya seni lampion ini memiliki beberapa tahapan. Yaitu tahap koordinasi, tahap persiapan, tahap pengumpulan, tahap pembersihan, tahap merangkai, dan tahap penyelesaian. Pembuatan lampion dari bahan limbah plastik merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir jumlah penumpukan sampah plastik. Adanya pengolahan limbah plastik menjadi lampion dengan bermacam warna ini dapat menambah nilai estetika pada sekolah mitra karena keunikan bentuk dan warnanya sehingga ketika di gantung sebagai hiasan di koridor sekolah maupun ruangan kelas akan menarik perhatian bagi orang yang melihatnya. Kegiatan pembuatan lampion ini mendapat apresiasi dari pihak sekolah karena keunikannya menggunakan bahan plastik bekas yang biasanya dibuang setelah digunakan atau dalam hal ini menggunakan bahan sekali pakai yang dapat menyebabkan penumpukan sampah plastik. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah gelas plastik menjadi salah satu upaya dalam pengurangan limbah plastik yang tidak dapat diurai menjadi barang yang berguna dan bernilai estetika. Daur ulang sampah plastik menjadi lampion ini diharapkan akan menjadi salah satu motivasi bagi masyarakat sekolah dalam memanfaatkan sampah plastik yang tidak dapat diurai menjadi barang berguna seperti lampion ini menjadi media pembelajaran seperti dalam pengenalan bentuk, pengenalan warna, serta pengenalanan tekstur benda
1. Memanfaatkan limbah/sampah plastik dari barang yang tidak berguna menjadi barang yang berguna2. Menumbuhkan pola pikir siswa untuk peduli sampah melalui penguatan 6 elemen kunci Profil Pelajar Pancasila3. Mengasah kreativitas siswa dalam pemanfaatan limbah plastik menjadi suatu karya.
1. Kompetensi kognitif siswa dalam pemanfaatan limbah plastik lebih meningkat.2. Kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan sekitar menjadi lebih baik3. Hasil karya siswa dapat memperindah lingkungan sekolah.
Gelas plastik bekas sekali pakai didaur ulang menjadi lampion berwarna yang dapat menambah keindahan.Salah satu aplikasi recycle ini adalah dengan mengubah sampah plastik non ekonomis menjadi lampu lampion
Read More

Artikel Guru

Subscribe Our Newsletter