SMP NEGERI 27 BANDAR LAMPUNG

Akreditasi

" B "

NPSN

10807183

Jumlah Guru

48

Jumlah Siswa

758

Kata Pengantar

Pestisida saat ini digunakan secara luas di bidang Pertanian, pada umumnya petani menggunakan pestisida kimia yaitu biosida yang tidak saja bersifat racun terhadap jasad pengganggu sasaran, namun juga dapat bersifat racun pada manusia dan organisme lainnya bahkan alam sekitar sasaran.

Menurut NRDC (Natural Resources Defenns Council) tahun 1998 hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyak penderita yang terkena leukemia, kanker otak dan cacat pada anak-anak awalnya disebabkan oleh tercemar pestisida kimia (Sumber : Materi Lokalita, 17 September 2020, Dampak Penggunaan Pestisida).

Dampak negative dari pestisida kimia tidak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan, namun juga berbahaya jika konsumsi manusia dalam jangka panjang. Hal tersebut disampaikan kepala seksi usaha dan Pemasaran Dinpertan dan Pangan Kabupaten Demak, Setya Agus Kurniawan.

Maka dari permasalahan di atas, dampak penggunaan pestisida kimia dapat diganti dengan pestisida alami (Biologis) yang lebih ramah lingkungan namun dengan khasiat yang sama yaitu memberantas atau mencegah hama.

Kondisi lingkungan sekitar SMP Negeri 27 Bandar Lampung, terletak tak jauh dari Pantai dengan Sumber Daya Alam perairan yang melimpah, salah satu Sumber daya Alam yang dimiliki lingkungan sekolah yaitu Tanaman Bintaro (Cerberra Manghas, dan Cerberra Odollam), bahkan di dalam lingkungan sekolah sangat banyak.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Danang Sudarsi Widya Prakoso, dkk. Program Studi Agribisnis, Poltek Negeri Banyuwangi dengan judul Respon Hama Ulat Buah Melon terhadap Aplikasi Pestisida Nabati Buah Bintaro (Cerbera Manghas L.) Pada berbagai konsentrasi. Mendapatkan Kesimpulan bahwa penggunaan pestisida nabati larutan ekstrak bintaro mampu mengendalikan populasi hama ulat buah hal tersebut dibuktikan semakin menurunnya populasi hama ulat buah melon dengan semakin tinggi nya konsentrasi pestisida nabati buah Bintaro.

SMP Negeri 27 Bandar Lampung, membuat sebuah inovasi yang sedikit berbeda yaitu memanfaatkan daun bintaro sebagai pestisida alami, alih-alih penggunaan buah bintaro

Selama ujicoba 1 bulan dengan objek pengamatan adalah tanaman budidaya pada kegiatan P5 kelas VII SMP Negeri 27 bandar Lampung, ternyata mendapatkan hasil yang memuaskan dengan hasil panen yang baik dan bebas hama.

Read More

Galery Produk & Inovasi

Foto Inovasi

Berikut gambaran produk dan Inovasi yang di kembangkan olah Sekolah

Read More

Vidio Inovasi & Produk

Berikut Vidio produk dan Inovasi yang di kembangkan olah Sekolah

Read More

Inovasi Guru

Berikut Produk dan Inovasi yang di kembangkan olah guru

Learn More

Naskah Inovasi

Pestisida saat ini digunakan secara luas di bidang Pertanian, pada umumnya petani menggunakan pestisida kimia yaitu biosida yang tidak saja bersifat racun terhadap jasad pengganggu sasaran, namun juga dapat bersifat racun pada manusia dan organisme lainnya bahkan alam sekitar sasaran.

Menurut NRDC (Natural Resources Defenns Council) tahun 1998 hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyak penderita yang terkena leukemia, kanker otak dan cacat pada anak-anak awalnya disebabkan oleh tercemar pestisida kimia (Sumber : Materi Lokalita, 17 September 2020, Dampak Penggunaan Pestisida).

Dampak negative dari pestisida kimia tidak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan, namun juga berbahaya jika konsumsi manusia dalam jangka panjang. Hal tersebut disampaikan kepala seksi usaha dan Pemasaran Dinpertan dan Pangan Kabupaten Demak, Setya Agus Kurniawan.

Maka dari permasalahan di atas, dampak penggunaan pestisida kimia dapat diganti dengan pestisida alami (Biologis) yang lebih ramah lingkungan namun dengan khasiat yang sama yaitu memberantas atau mencegah hama.

Kondisi lingkungan sekitar SMP Negeri 27 Bandar Lampung, terletak tak jauh dari Pantai dengan Sumber Daya Alam perairan yang melimpah, salah satu Sumber daya Alam yang dimiliki lingkungan sekolah yaitu Tanaman Bintaro (Cerberra Manghas, dan Cerberra Odollam), bahkan di dalam lingkungan sekolah sangat banyak.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Danang Sudarsi Widya Prakoso, dkk. Program Studi Agribisnis, Poltek Negeri Banyuwangi dengan judul Respon Hama Ulat Buah Melon terhadap Aplikasi Pestisida Nabati Buah Bintaro (Cerbera Manghas L.) Pada berbagai konsentrasi. Mendapatkan Kesimpulan bahwa penggunaan pestisida nabati larutan ekstrak bintaro mampu mengendalikan populasi hama ulat buah hal tersebut dibuktikan semakin menurunnya populasi hama ulat buah melon dengan semakin tinggi nya konsentrasi pestisida nabati buah Bintaro.

SMP Negeri 27 Bandar Lampung, membuat sebuah inovasi yang sedikit berbeda yaitu memanfaatkan daun bintaro sebagai pestisida alami, alih-alih penggunaan buah bintaro

Selama ujicoba 1 bulan dengan objek pengamatan adalah tanaman budidaya pada kegiatan P5 kelas VII SMP Negeri 27 bandar Lampung, ternyata mendapatkan hasil yang memuaskan dengan hasil panen yang baik dan bebas hama.

Memberantas hama pada tanaman dengan bahan yang lebih aman bagi lingkungan dan organisme sekitar tanaman
memberantas hama meminimalisir residu pestisida aktif pada buah dan sayur
menghasilkan produk pestisida alami dengan residu pestisida yang sangat kecil, namun mampu memberantas dan mencegah hama
Read More

Artikel Guru

Subscribe Our Newsletter