Email

disdikbud.kota@bandarlampungkota.go.id

Telepon

0721 253752


SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

Akreditasi

" A "

NPSN

10807209

Jumlah Guru

75

Jumlah Siswa

914

Kata Pengantar

Penerapan Blended Learning pada mulanya dilakukan sebagai bentuk upaya tindakan preventif sekolah terhadap tetjadinya learning loss akibat pandemi Covid 2019. Blended Learning menurut Mosa (dalam Rusman, 2011) adalah perpaduan antara dua unsur utama. Kedua unsur tersebut yaitu belajar di kelas dan online, atau pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet dan berbasis website.Selain itu, terdapat beberapa teknologi media yang diterapkan. Misalnya emailstreaming video, kelas virtual, dan sebagainya. Sedangkan menurut Allen dan Ure (dalam Bonk dan Graham 2006:4)blended learning berfokus pada:

  • Perpaduan antara strategi pembelajaran.
  • Perpaduan antara metode pembelajaran.
  • Kombinasi pembelajaran online dengan tatap muka.

Dengan menggabungkan berbagai strategi serta teknik mengajar dalam pembelajaran campuran, diharapkan mampu membantu peserta didik mencapai target pembelajarannya secara maksimal. Meskipun mereka tidak harus datang ke sekolah, namun peserta didik tetap memperoleh bahan ajar, penjelasan, serta penyelesaian tugas secara optimal.

Seiring berjalannya waktu, penerapan blended learning dirasakan manfaatnya bagi guru dan siswa dalam upaya peningkatan kualitas output sekolah sehingga tetap diterapkan hingga saat ini. Pembelajaran dengan blended learning membantu pembelajaran tatap muka dalam hal pendalaman materi maupun sebagai pemantik untuk pembelajaran di kelas.

Adapun yang diterapkan di SMPN 2 Bandar Lampung adalah penggunaan media youtube dan media online sebagai sumber belajar, baik video yang dibuat oleh guru SMPN 2 Bandar Lampung sendiri maupun dari sumber lainnya yang telah diverifikasi kelayakannya oleh guru. Pemanfaatan Google Classroom sebagai LMS, Google for Education sebagai media pendukung seperti google meet untuk pertemuan tatap maya, google docs dan jamboard sebagai media pembelajaran virtual dan penerapan authntic learning ketika pembelajaran tatap muka.

Read More

Galery Produk & Inovasi

Foto Inovasi

Berikut gambaran produk dan Inovasi yang di kembangkan olah Sekolah

Read More

Vidio Inovasi & Produk

Berikut Vidio produk dan Inovasi yang di kembangkan olah Sekolah

Read More

Inovasi Guru

Berikut Produk dan Inovasi yang di kembangkan olah guru

Learn More

Naskah Inovasi

Penerapan Blended Learning pada mulanya dilakukan sebagai bentuk upaya tindakan preventif sekolah terhadap tetjadinya learning loss akibat pandemi Covid 2019. Blended Learning menurut Mosa (dalam Rusman, 2011) adalah perpaduan antara dua unsur utama. Kedua unsur tersebut yaitu belajar di kelas dan online, atau pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet dan berbasis website.Selain itu, terdapat beberapa teknologi media yang diterapkan. Misalnya emailstreaming video, kelas virtual, dan sebagainya. Sedangkan menurut Allen dan Ure (dalam Bonk dan Graham 2006:4)blended learning berfokus pada:

  • Perpaduan antara strategi pembelajaran.
  • Perpaduan antara metode pembelajaran.
  • Kombinasi pembelajaran online dengan tatap muka.

Dengan menggabungkan berbagai strategi serta teknik mengajar dalam pembelajaran campuran, diharapkan mampu membantu peserta didik mencapai target pembelajarannya secara maksimal. Meskipun mereka tidak harus datang ke sekolah, namun peserta didik tetap memperoleh bahan ajar, penjelasan, serta penyelesaian tugas secara optimal.

Seiring berjalannya waktu, penerapan blended learning dirasakan manfaatnya bagi guru dan siswa dalam upaya peningkatan kualitas output sekolah sehingga tetap diterapkan hingga saat ini. Pembelajaran dengan blended learning membantu pembelajaran tatap muka dalam hal pendalaman materi maupun sebagai pemantik untuk pembelajaran di kelas.

Adapun yang diterapkan di SMPN 2 Bandar Lampung adalah penggunaan media youtube dan media online sebagai sumber belajar, baik video yang dibuat oleh guru SMPN 2 Bandar Lampung sendiri maupun dari sumber lainnya yang telah diverifikasi kelayakannya oleh guru. Pemanfaatan Google Classroom sebagai LMS, Google for Education sebagai media pendukung seperti google meet untuk pertemuan tatap maya, google docs dan jamboard sebagai media pembelajaran virtual dan penerapan authntic learning ketika pembelajaran tatap muka.

Peningkatan kualitas pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik
Meningkatnya kualitas pembelajaran siswa yang berpengaruh pada output sekolah
Output siswa yang berkualitas
Read More

Artikel Guru

Subscribe Our Newsletter