" B "
10807206
66
889
Permasalahan sampah menjadi masalah Bersama di dunia, produk makanan dan minuman kemasan siap saji mengakibatkan timbunan sampah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Sebagai generasi milenial yang bukan hanya sekedar memahami ilmu pengetahuan di era disrupsi, namun bagaimana seorang pemuda dapat menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar sebagai warisan generasi berikutnya. Ledakan jumlah penduduk yang pesat memberikan kontribusi perluasan lahan perumahan sebagai tempat tinggalnya. Dimana semakin luas suatu daerah pemukiman maka semakin besar pula masalah yang ditimbulkan. Salah satu permasalahan dari pemukiman yang padat adalah sampah. Sampah adalah zat atau bahan yang sudah tidak berguna lagi dan sudah semestinya untuk dibuang. Sampah dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Menurut Slamet (2010), sampah organik adalah sampah yang dapat membusuk seperti sisa makanan, sampah kebun maupun sampah pertanian. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat membusuk seperti sampah karet, gelas, logam dan plastik. Sampah rumah tangga yang tidak tertangani kian menumpuk, khususnya permasalahan sampah plastik. Plastik memang salah satu ‘musuh’ terbesar lingkungan, botol plastik bekas minuman dalam kemasan salah satunya. Penggunaan botol plastik semakin marak di kalangan masyarakat, seakan sudah menjadi budaya untuk mengkonsumsi minuman dalam kemasan tersebut. Setelah botol plastik dibuang pemakainya, hampir semua botol akan berakhir di tempat pembuangan sampah. Jika sampah tersebut terus dibiarkan, tentu akan menimbulkan dampak serius bagi lingkungan yang mengakibatkan pencemaran udara, tanah dan dapat menyebabkan banjir.
Seperti yang diketahui bahwa plastik berdampak buruk bagi lingkungan karena sifat plastik yang memang susah diuraikan oleh tanah meskipun sudah tertimbun bertahun-tahun. Sampah dapat menjadikan masalah dan juga dapat bermanfaat dalam menguatkan ekonomi masyarakat. Sampai saat ini peran serta masyarakat secara umum hanya sebatas pembuangan
sampah saja belum sampai pada tahapan pengelolaan sampah yang dapat bermanfaat kembali bagi masyarakat Pengelolaan sampah merupakan perlakuan terhadap sampah untuk memperkecil masalah yang timbulkan pada lingkungan. Oleh karena itu, pengelolaan sampah dapat berbentuk membuang sampah atau mengembalikan sampah menjadi bahan yang bermanfaat. Secara umum, pelaksanaan pekerjaan perencanaan teknis pengelolaan sampah terpadu 3R (reuse, reduce, recycle) yaitu menggunakan kembali sampah secara langsung, mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah, memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan.
Read More
Permasalahan sampah menjadi masalah Bersama di dunia, produk makanan dan minuman kemasan siap saji mengakibatkan timbunan sampah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Sebagai generasi milenial yang bukan hanya sekedar memahami ilmu pengetahuan di era disrupsi, namun bagaimana seorang pemuda dapat menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar sebagai warisan generasi berikutnya. Ledakan jumlah penduduk yang pesat memberikan kontribusi perluasan lahan perumahan sebagai tempat tinggalnya. Dimana semakin luas suatu daerah pemukiman maka semakin besar pula masalah yang ditimbulkan. Salah satu permasalahan dari pemukiman yang padat adalah sampah. Sampah adalah zat atau bahan yang sudah tidak berguna lagi dan sudah semestinya untuk dibuang. Sampah dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Menurut Slamet (2010), sampah organik adalah sampah yang dapat membusuk seperti sisa makanan, sampah kebun maupun sampah pertanian. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat membusuk seperti sampah karet, gelas, logam dan plastik. Sampah rumah tangga yang tidak tertangani kian menumpuk, khususnya permasalahan sampah plastik. Plastik memang salah satu ‘musuh’ terbesar lingkungan, botol plastik bekas minuman dalam kemasan salah satunya. Penggunaan botol plastik semakin marak di kalangan masyarakat, seakan sudah menjadi budaya untuk mengkonsumsi minuman dalam kemasan tersebut. Setelah botol plastik dibuang pemakainya, hampir semua botol akan berakhir di tempat pembuangan sampah. Jika sampah tersebut terus dibiarkan, tentu akan menimbulkan dampak serius bagi lingkungan yang mengakibatkan pencemaran udara, tanah dan dapat menyebabkan banjir.
Seperti yang diketahui bahwa plastik berdampak buruk bagi lingkungan karena sifat plastik yang memang susah diuraikan oleh tanah meskipun sudah tertimbun bertahun-tahun. Sampah dapat menjadikan masalah dan juga dapat bermanfaat dalam menguatkan ekonomi masyarakat. Sampai saat ini peran serta masyarakat secara umum hanya sebatas pembuangan
sampah saja belum sampai pada tahapan pengelolaan sampah yang dapat bermanfaat kembali bagi masyarakat Pengelolaan sampah merupakan perlakuan terhadap sampah untuk memperkecil masalah yang timbulkan pada lingkungan. Oleh karena itu, pengelolaan sampah dapat berbentuk membuang sampah atau mengembalikan sampah menjadi bahan yang bermanfaat. Secara umum, pelaksanaan pekerjaan perencanaan teknis pengelolaan sampah terpadu 3R (reuse, reduce, recycle) yaitu menggunakan kembali sampah secara langsung, mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah, memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan.
Judul Artikel
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit
Profession
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit
Profession
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit
Profession
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit
Profession
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit
Profession
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit
Profession
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit