PANDU

Dalam rangka mewujudkan  absensi siswa berbasis online  secara efektif, efisien dan menyenangkan sebagai upaya implementasi kurikulum merdeka di satuan pendidikan. Sebagaimana dimaksud bahwa harus ada keterbukaan informasi yang di berikan oleh pihak Lembaga dalam hal informasi data siswa secara terbuka. Oleh karenanya daerah diharapkan memiliki inovasi dalam melakukan absensi terhadap siswa  sehingga informasi / data mengenai kehadiran peserta didik dapat diakses dan diolah lebih mudah agar meminimalisir resiko kesalahan yang terjadi. SMP Negeri 42 Bandar Lampung sepakat untuk menciptakan inovasi absensi siswa berbasis online di lingkungan SMPN 42 Bandar Lampung.

Absensi siswa secara online ini dibuat dengan menggunakan platform digital bersifat gratis seperti google form milik google, spreadsheet, dan  QR code generator. Pencatatan absensi secara online akan memberikan tampilan hasil berupa grafik pada google form dan dapat di convert kedalam bentuk spreadsheet. Data absensi pada spreadsheet merupakan data yang diperoleh google form ketika siswa melakukan scanning pada barcode yang telah dibuat. Barcode tersebut dibuat dengan melakukan sedikit modifikasi link pada oogle form dan dengan bantuan QR code generator, link tersebut dapat dibentuk menjadi QR code. Data tersebut berupa data dengan hasil spreadsheet sehingga mudah untuk dilihat dan dianalisis secara visualisasi yang baik oleh guru di lingkungan SMPN 42 Bandar Lampung. Data ini juga dapat dipantau oleh kepala sekolah atuapun wali kelas jika memang dibutuhkan dengan cara diberikan akses pelihat pada google spreadsheet hasil absen tersebut. Digitalisasi ini dirasa perlu mengingat pada saat ini semua aspek kehidupan sudah mengarah pada perkembangan yang sangat pesat. Tentunya sekolah sebagia wadah untuk siswa belajar turut mengupayakan adanya perwujudan perkembangan digital tersebut.

Absensi ini sangat bermanfaat disebabkan oleh efisiensinya dalam melakukan absensi dan mempermudah dalam memperoleh rekap data kehadiran setiap siswa secara akurat dalam waktu yang sedikit sehingga guru tidak perlu lagi menghabiskan terlalu banyak waktu untuk melakukan perhitungan rekap kehadiran setiap siswa secara manual. Dengan demikian, besar harapannya agar QR code ini dapat dilaksanakan secara konsisten guna mendukung perkembangan teknoogi yang ada.