" A "
10807179
56
730
Dalam menciptakan generasi yang unggul diperlukan sebuah landasan yang kuat untuk membimbing ke arah yang dituju, adapun kecerdasan spiritual yang dimiliki dalam diri setiap anak didik yang dibimbing secara kontinu akan membentuk sebuah benteng dan akan menjadikannya sebagai manusia yang mempunyai kepribadian sesuai dengan tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi sebagai berikut :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut hendaknya ditempatkan kebijaksanaan umum pembangunan di bidang pendidikan yang antara lain menekankan kepada ditemukannya upaya-upaya yang menanggulangi dampak negatif dari kemorosotan moral, sedangkan pembangunan keagamaan juga dituntut untuk mengimbangi dan mengadaptasi proses pendidikan melalui pikiran-pikiran ilmiah dengan cara menghayati dan mengamalkan :
1. Ajaran agama.
Ajaran agama dalam hal ini dapat dilakukan dengan menyosialisasikan shalat dengan berjamaah di lingkungan sekolah. Dengan penerapan shalat, khususnya shalat Dhuha dalam lingkungan sekolah diharapkan dapat memberikan dorongan untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia.
Pelaksanaan shalat Dhuha secara berjamaah ini merupakan suatu bentuk upaya untuk dapat membiasakan melaksanakan shalat tepat waktu. Apabila sudah masuk waktunya shalat maka mereka yang sedang melakukan aktifitas akan berhenti sejenak dan melaksanakan shalat berjamaah. Sehingga dapat menimbulkan perubahan pola pikir maupun perubahan perilaku mereka. Dan juga dapat menjadi pendorong agar mereka selalu hidup rukun dan saling tolong menolong, hormat menghormati, dengan demikian akan membawa berkah bagi kita, apabila didalam melaksanakan shalat itu tanpa ada paksaan dari siapapun, namun terdorong oleh kata hati kita sendiri disertai dengan rasa ikhlas. Dengan shalat kita juga akan dihindarkan dari pikiran ataupun perbuatan yang tidak baik, dapat menghindarkan kita dari perbuatan yang tercela, membangun akhlaqul karimah, juga akan membuat pikiran kita menjadi lebih cerdas atau tergolong bukan orang yang pelupa.
Siswa yang taat beribadah akan terkesan pada amal perbuatan dan tingkah laku kesehariannya tenang, sabar, yakin dan akan berpengaruh juga dengan bagaimana ia bertutur kata maupun berperilaku di sekolah. Oleh karena itu, dengan dilaksanakan shalat dhuha secara berjamaah memiliki keterkaitan terhadap diri siswa, membentuk kebersamaan, jiwa sosial dan juga melatih
2. Menanamkan nilai-nilai keagamaan.
Seperti halnya mereka dapat saling bertegur sapa, bertukar pikiran, maka hal ini akan menjadi wadah atau tempat untuk bersosialisasi.
Dengan begitu siswa menjadi terbiasa melakukan shalat berjamaah dan menghargai ataupun menggunakan waktu mereka ke hal yang lebih positif dan bermanfaat. Selain itu juga memberikan kesadaran pada diri siswa untuk melaksanakan shalat Dhuha tanpa meninggalkan kewajiban belajarnya. Sebagai seorang muslim harus melakukan apa yang sudah menjadi kewajiban kita, sehingga dapat mewujudkan suatu perilaku atau pribadi yang baik.
Maka semakin lama akan menjadi kebutuhan para siswa untuk melakukan shalat Dhuha dalam kesehariaannya. Selain itu memberikan kebiasaan positif, dan juga mempengaruhi emosional para siswa karena setelah mengikuti berbagai mata pelajaran yang sebelumnya telah dilaksanakan, maka seorang siswa terkadang mengalami stress. Shalat Dhuha ini sebagai penawar tekanan otak mereka. Dengan begitu, pikiran akan terasa jernih dan rileks kembali. Sementara itu siswa juga akan terdorong untuk melaksanakan Dhuha dengan berjamaah.
Sekolah merupakan salah satu lingkungan yang memberikan pengaruh besar terhadap pembinaan akhlak siswa. Pembinaan akhlak adalah usaha dan tindakan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna memperoleh hasil yang baik di sekolah. Pendidikan agama sebagai pendidikan yang mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai moral spiritual tidak hanya dalam teori saja namun perlu dipraktikan supaya dapat mengetahui sejauhmana pengamalan pendidikan yang sudah diajarkan di sekolah. Oleh karena itu, sekolah perlu mengadakan program atau kegiatan yang dapat membantu dalam usaha meningkatkan akhlak sesuai dengan pendidikan agama agar lebih baik.
Oleh karena itu, dari statemen di atas mendorong peneliti untuk mengetahui adakah pengaruh dari pengimplementasian shalat Dhuha terhadap seluruh siswa SMPN 23 Bandar Lampung.
Dalam menciptakan generasi yang unggul diperlukan sebuah landasan yang kuat untuk membimbing ke arah yang dituju, adapun kecerdasan spiritual yang dimiliki dalam diri setiap anak didik yang dibimbing secara kontinu akan membentuk sebuah benteng dan akan menjadikannya sebagai manusia yang mempunyai kepribadian sesuai dengan tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi sebagai berikut :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut hendaknya ditempatkan kebijaksanaan umum pembangunan di bidang pendidikan yang antara lain menekankan kepada ditemukannya upaya-upaya yang menanggulangi dampak negatif dari kemorosotan moral, sedangkan pembangunan keagamaan juga dituntut untuk mengimbangi dan mengadaptasi proses pendidikan melalui pikiran-pikiran ilmiah dengan cara menghayati dan mengamalkan :
1. Ajaran agama.
Ajaran agama dalam hal ini dapat dilakukan dengan menyosialisasikan shalat dengan berjamaah di lingkungan sekolah. Dengan penerapan shalat, khususnya shalat Dhuha dalam lingkungan sekolah diharapkan dapat memberikan dorongan untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia.
Pelaksanaan shalat Dhuha secara berjamaah ini merupakan suatu bentuk upaya untuk dapat membiasakan melaksanakan shalat tepat waktu. Apabila sudah masuk waktunya shalat maka mereka yang sedang melakukan aktifitas akan berhenti sejenak dan melaksanakan shalat berjamaah. Sehingga dapat menimbulkan perubahan pola pikir maupun perubahan perilaku mereka. Dan juga dapat menjadi pendorong agar mereka selalu hidup rukun dan saling tolong menolong, hormat menghormati, dengan demikian akan membawa berkah bagi kita, apabila didalam melaksanakan shalat itu tanpa ada paksaan dari siapapun, namun terdorong oleh kata hati kita sendiri disertai dengan rasa ikhlas. Dengan shalat kita juga akan dihindarkan dari pikiran ataupun perbuatan yang tidak baik, dapat menghindarkan kita dari perbuatan yang tercela, membangun akhlaqul karimah, juga akan membuat pikiran kita menjadi lebih cerdas atau tergolong bukan orang yang pelupa.
Siswa yang taat beribadah akan terkesan pada amal perbuatan dan tingkah laku kesehariannya tenang, sabar, yakin dan akan berpengaruh juga dengan bagaimana ia bertutur kata maupun berperilaku di sekolah. Oleh karena itu, dengan dilaksanakan shalat dhuha secara berjamaah memiliki keterkaitan terhadap diri siswa, membentuk kebersamaan, jiwa sosial dan juga melatih
2. Menanamkan nilai-nilai keagamaan.
Seperti halnya mereka dapat saling bertegur sapa, bertukar pikiran, maka hal ini akan menjadi wadah atau tempat untuk bersosialisasi.
Dengan begitu siswa menjadi terbiasa melakukan shalat berjamaah dan menghargai ataupun menggunakan waktu mereka ke hal yang lebih positif dan bermanfaat. Selain itu juga memberikan kesadaran pada diri siswa untuk melaksanakan shalat Dhuha tanpa meninggalkan kewajiban belajarnya. Sebagai seorang muslim harus melakukan apa yang sudah menjadi kewajiban kita, sehingga dapat mewujudkan suatu perilaku atau pribadi yang baik.
Maka semakin lama akan menjadi kebutuhan para siswa untuk melakukan shalat Dhuha dalam kesehariaannya. Selain itu memberikan kebiasaan positif, dan juga mempengaruhi emosional para siswa karena setelah mengikuti berbagai mata pelajaran yang sebelumnya telah dilaksanakan, maka seorang siswa terkadang mengalami stress. Shalat Dhuha ini sebagai penawar tekanan otak mereka. Dengan begitu, pikiran akan terasa jernih dan rileks kembali. Sementara itu siswa juga akan terdorong untuk melaksanakan Dhuha dengan berjamaah.
Sekolah merupakan salah satu lingkungan yang memberikan pengaruh besar terhadap pembinaan akhlak siswa. Pembinaan akhlak adalah usaha dan tindakan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna memperoleh hasil yang baik di sekolah. Pendidikan agama sebagai pendidikan yang mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai moral spiritual tidak hanya dalam teori saja namun perlu dipraktikan supaya dapat mengetahui sejauhmana pengamalan pendidikan yang sudah diajarkan di sekolah. Oleh karena itu, sekolah perlu mengadakan program atau kegiatan yang dapat membantu dalam usaha meningkatkan akhlak sesuai dengan pendidikan agama agar lebih baik.
Oleh karena itu, dari statemen di atas mendorong peneliti untuk mengetahui adakah pengaruh dari pengimplementasian shalat Dhuha terhadap seluruh siswa SMPN 23 Bandar Lampung.
Judul Artikel
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit
Profession
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit
Profession
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit
Profession
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit
Profession
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit
Profession
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit
Profession
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam accumsan lacus eget velit