Email

disdikbud.kota@bandarlampungkota.go.id

Telepon

0721 253752


SMP NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG

Akreditasi

" B "

NPSN

10807206

Jumlah Guru

66

Jumlah Siswa

889

Kata Pengantar

Film merupakan sebuah medium komunikasi audio visual yang tak hanya memberikan hiburan, tapi juga menawarkan informasi, dan bahkan bisa menyentuh emosi penontonnya. Film adalah media audio visual yang menggabungkan kedua unsur, yaitu naratif dan sinematik. Unsur naratif sendiri berhubungan dengan tema sedangkan unsur sinematik adalah alur atau jalan ceritanya yang runtun dari awal hingga akhir. Jenis Sepanjang perjalanannya, film berkembang menjadi beragam jenis atau bisa juga disebut sebagai genre. Genre-genre ini bisa berdiri sendiri atau bahkan bercampur dengan genre lain sehingga menghadirkan warna baru di perfilman. Salah satunya genrenya adalah film bergenre pendidikan. Film pendidikan adalah film yang bertujuan untuk mengedukasi para penontonya. Film pendidikan biasanya ditargetkan untuk ditonton oleh siswa maupun wali siswa. Dalam hal ini, SMP Negeri 17 Bandar Lampung melakukan inovasi dalam bentuk pembuatan film bergenre pendidikan. Film ini bertujuan untuk mempromosikan inovasi daerah yaitu pendidikan gratis bagi seluruh warga bandar lampung yang kurang mampu (Biling). Film ini diunggah melalui media sosial youtube agar dapat dilihat oleh seluruh warga Bandar Lampung. Film yang berjudul “BE-Ling” ini menceritakan kisah seorang anak Nelayan (Udin) yang tinggal di sebuah lingkungan kumuh di pinggiran Kota Bandar Lampung yang yang terpaksa putus Sekolah dan membantu Orang tuanya mencari uang. Udin terpaksa putus sekolah dikarenakan Ayah Udin yang sebagai Tulang Punggung keluarga yang berprofesi sebagai Nelayan menghilang pada saat terjadinya musibah tepatnya pada tanggal 22 Desember 2018, peristiwa tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung, Indonesia. Di tengah perjalanan menuju tempat berjualan Udin bertemu dengan Tina yang sedang di bully oleh beberapa anak laki-laki. melihat hal itu Udin berinisiatif untuk membantu Tina dari gangguan anak laki-laki tersebut. Setelah kejadian tersebut Tina menceritakan kepada kedua Orang Tuanya tentang si Udin yang terpaksa putus sekolah karena keterbatasan biaya. Mendengar hal tersebut Orang Tua Tina yang bekerja di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung berinisiatif untuk menemui Udin dan mengajak Udin untuk kembali bersekolah melalui Program Sekolah Gratis yang ada di Kota Bandar Lampung. Melalui Program Pendidikan Gratis (Biling / Bina Lingkungan) yang merupakan Program unggulan Pemerintah Kota Bandar Lampung akhirnya Si Udin bisa kembali bersekolah dan kembali merajut asa untuk masa depannya. Seluruh pemeran dalam Film pendek pelajar ini adalah Guru, Staf dan Siswa UPT SMPN 17 Bandar Lampung. Film ini di Produksi Oleh : Lampung Ornament Film Produser : Dra. Lissafini (Ka. UPT SMP N 17 Bandar Lampung) Sutradara : Damsi Astrada : Xiu Ong Naskah Skenario : Heru CH Kameramen : Tim Kreatif SMKN 5 Bandar Lampung Pemeran : Beni Firnandi sebagai Udin Naya Anindya Putri sebagai Tina Masril Macak sebagai Adik Udin Anggun Afrina Fitri, S.Pd sebagai Ibu Tina Elva Ryan Pratama, S.Pd.I sebagai Ayah Tina Nurchoironi, M.Pd sebagai Ibu Udin Riskania Galuh, S.Pd sebagai Guru Olahraga Ida Santika, S.Pd sebagai Ibu Guru Arjun Pangestu sebagai Siswa Gendut Seluruh Keluarga Besar UPT SMPN 17 Bandar Lampung. Pembuatan film ini melibatkan siswa-siswi dari ekskul jurnalis dan entertainment. Dari menonton film, kita dapat belajar banyak tentang momen-momen tertentu dalam waktu atau persepsi yang bersamaan. Dengan kata lain, film dapat membentuk sudut pandang di dalam diri kita tentang bagaimana memahami dunia yang kita tinggali saat ini. Film sering dilihat sebagai bentuk hiburan, tapi perlu diingat bahwa film juga satu dari hasil karya seni. Baik buruknya film akan terasa ketika ditonton saat kencan pertama. Orang akan menilai film mana yang cocok ditonton pada situasi tertentu. Hal ini saja sudah menunjukkan bagaimana orang menilai sebuah karya. Ketika menonton film, kita tidak hanya dihibur. Kita dapat mengagumi sesuatu yang indah. Belajar tentang dunia dan diri kita sendiri, terhubung dengan komunitas, dan berkontribusi terhadap perubahan sosial yang positif.

Read More

Galery Produk & Inovasi

Foto Inovasi

Berikut gambaran produk dan Inovasi yang di kembangkan olah Sekolah

Read More

Vidio Inovasi & Produk

Berikut Vidio produk dan Inovasi yang di kembangkan olah Sekolah

Read More

Inovasi Guru

Berikut Produk dan Inovasi yang di kembangkan olah guru

Learn More

Naskah Inovasi

Film merupakan sebuah medium komunikasi audio visual yang tak hanya memberikan hiburan, tapi juga menawarkan informasi, dan bahkan bisa menyentuh emosi penontonnya. Film adalah media audio visual yang menggabungkan kedua unsur, yaitu naratif dan sinematik. Unsur naratif sendiri berhubungan dengan tema sedangkan unsur sinematik adalah alur atau jalan ceritanya yang runtun dari awal hingga akhir. Jenis Sepanjang perjalanannya, film berkembang menjadi beragam jenis atau bisa juga disebut sebagai genre. Genre-genre ini bisa berdiri sendiri atau bahkan bercampur dengan genre lain sehingga menghadirkan warna baru di perfilman. Salah satunya genrenya adalah film bergenre pendidikan. Film pendidikan adalah film yang bertujuan untuk mengedukasi para penontonya. Film pendidikan biasanya ditargetkan untuk ditonton oleh siswa maupun wali siswa. Dalam hal ini, SMP Negeri 17 Bandar Lampung melakukan inovasi dalam bentuk pembuatan film bergenre pendidikan. Film ini bertujuan untuk mempromosikan inovasi daerah yaitu pendidikan gratis bagi seluruh warga bandar lampung yang kurang mampu (Biling). Film ini diunggah melalui media sosial youtube agar dapat dilihat oleh seluruh warga Bandar Lampung. Film yang berjudul “BE-Ling” ini menceritakan kisah seorang anak Nelayan (Udin) yang tinggal di sebuah lingkungan kumuh di pinggiran Kota Bandar Lampung yang yang terpaksa putus Sekolah dan membantu Orang tuanya mencari uang. Udin terpaksa putus sekolah dikarenakan Ayah Udin yang sebagai Tulang Punggung keluarga yang berprofesi sebagai Nelayan menghilang pada saat terjadinya musibah tepatnya pada tanggal 22 Desember 2018, peristiwa tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung, Indonesia. Di tengah perjalanan menuju tempat berjualan Udin bertemu dengan Tina yang sedang di bully oleh beberapa anak laki-laki. melihat hal itu Udin berinisiatif untuk membantu Tina dari gangguan anak laki-laki tersebut. Setelah kejadian tersebut Tina menceritakan kepada kedua Orang Tuanya tentang si Udin yang terpaksa putus sekolah karena keterbatasan biaya. Mendengar hal tersebut Orang Tua Tina yang bekerja di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung berinisiatif untuk menemui Udin dan mengajak Udin untuk kembali bersekolah melalui Program Sekolah Gratis yang ada di Kota Bandar Lampung. Melalui Program Pendidikan Gratis (Biling / Bina Lingkungan) yang merupakan Program unggulan Pemerintah Kota Bandar Lampung akhirnya Si Udin bisa kembali bersekolah dan kembali merajut asa untuk masa depannya. Seluruh pemeran dalam Film pendek pelajar ini adalah Guru, Staf dan Siswa UPT SMPN 17 Bandar Lampung. Film ini di Produksi Oleh : Lampung Ornament Film Produser : Dra. Lissafini (Ka. UPT SMP N 17 Bandar Lampung) Sutradara : Damsi Astrada : Xiu Ong Naskah Skenario : Heru CH Kameramen : Tim Kreatif SMKN 5 Bandar Lampung Pemeran : Beni Firnandi sebagai Udin Naya Anindya Putri sebagai Tina Masril Macak sebagai Adik Udin Anggun Afrina Fitri, S.Pd sebagai Ibu Tina Elva Ryan Pratama, S.Pd.I sebagai Ayah Tina Nurchoironi, M.Pd sebagai Ibu Udin Riskania Galuh, S.Pd sebagai Guru Olahraga Ida Santika, S.Pd sebagai Ibu Guru Arjun Pangestu sebagai Siswa Gendut Seluruh Keluarga Besar UPT SMPN 17 Bandar Lampung. Pembuatan film ini melibatkan siswa-siswi dari ekskul jurnalis dan entertainment. Dari menonton film, kita dapat belajar banyak tentang momen-momen tertentu dalam waktu atau persepsi yang bersamaan. Dengan kata lain, film dapat membentuk sudut pandang di dalam diri kita tentang bagaimana memahami dunia yang kita tinggali saat ini. Film sering dilihat sebagai bentuk hiburan, tapi perlu diingat bahwa film juga satu dari hasil karya seni. Baik buruknya film akan terasa ketika ditonton saat kencan pertama. Orang akan menilai film mana yang cocok ditonton pada situasi tertentu. Hal ini saja sudah menunjukkan bagaimana orang menilai sebuah karya. Ketika menonton film, kita tidak hanya dihibur. Kita dapat mengagumi sesuatu yang indah. Belajar tentang dunia dan diri kita sendiri, terhubung dengan komunitas, dan berkontribusi terhadap perubahan sosial yang positif.

Siswa mengerti dan kedepannya bisa berinovasi untuk membuat karya Film dan Lain-lain di Era Digitalisasi
Siswa belajar cara proses produksi pembuatan Film Pendek
Film Pendek Pelajar dengan judul
Read More

Artikel Guru

Subscribe Our Newsletter